Sidebar

"Selamat Datang Di Blog KJL SMA Negeri 1 Wringinanom Gresik"

Minggu, 28 November 2010

SENSUS SERANGGA AIR Bagian 1

KALI  SURBAYA 4M Dalam Pemantauan Kualitas Air

Manusia dapat menahan lapar sepanjang hari, namun takkan kuasa menahan dahaga bukan ???
Capung, sang inspirator pencipta helicopter sebagai bioindikator kualitas sair Kali Surabaya

       Tak dapat di pungkiri air sangat penting bagi makhluk hidup dan kehidupan. Salah satu sumber air utama yang ada di Jawa Timur ialah Kali Surabaya . Kali Surabaya mengalir mulai DAM Mlirip Mojokerto sampai DAM Jagir Surabaya sepanjang 41 km (ecoton, 2006). Kali Surabaya merupakan ekosistem terbuka yang dapat menerima berbagai masukan dari alam ataupun manusia. Berbagai flora dan fauna hidup di Kali Surabaya, baik didasar perairan, di bantaran, maupun jenis fauna yang dapat terbang kian kemari di udara. Tak hanyya itu kali Surabaya juga menjamin kehidupan manusia, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran kali Surabaya seperti Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya.
         Masyarakat mendayagunakan air kali Surabaya sebagai bahan baku PDAM, pertanian, rumah tangga, dan produksi industri. Namun, masyarakat juga cenderung melakukan aktifitas-aktifitas yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas air seperti, sungai sebagai tempat pembuangan sampah, limbah rumah tangga, maupun limbah limbah industri tanpa IPAL yang sesuai. Sebagian besar masyarakat belum banyak mengetahui mengenai informasi- informasi kondisi air kali Surabaya yang kini mengalami penurunan. Sehingga masyarakat memiliki kecenderungan bersikap acuh terhadap kondisi kali Surabaya saat ini. Kurangnya pengetahuan masyarakat tersebut bukanlah tanpa sebab. Masyarakat belum banyak terlibat dalam proses pemantauan kulitas air kali Surabaya dan tidak mendapat informasi mengenai hasil pemantauannya.
      Ketidakterlibatan masyarakat dalam pemantauan kualitas air tersebut terjadi karena sebuah faktor. Selama ini proses pemantauan kualitas air memang mahal, sulit dan membutuhkan proses yang cukup lama serta hanya di lakukan oleh para ahli. Padahal, Tuhan telah menciptakan Bioindikator alami yang dapat di gunakan oleh manusia sebagai penilai kualitas lingkungan (air), agar manusia dapat berperan sebagai pemimpin di bumi dengan sebaik-baiknya. Salah satu Indikator biologis yang dapat di gunakan sebagai penentu kulitas air Kali Surabaya, ialah “ Serangga Air “ salah satu contohnya ialah Capung.
       Capung memang hidup mengangkasa di udara tapi sebelum capung dewasa dapat terbang, capung mengalami metamorfosis di dasar perairan. Salah satunya Kali Surabaya. Sehingga, kebersihan air juga berpengaruh terhadap keberadaan capung dewasa tersebut. Sungai yang sehat memiliki keanekaragaman jumlah dan jenis serangga yang melimpah dan begitu pula sebaliknya . Oleh karena itu, apa salahnya kita turut berpartisipasi untuk melakukan pemantauan kulitas air Kali Surabaya sebagai bukti upaya kita utnuk menyelamatkan Kali Surabaya. Lha wong caranya kan mudah, cukup dengan identifikasi dengan cara sensus serangga air (inventarisasi dan identidikasi jumlah jenis serangga air). Caranya juga murah, nggak usah pakai alat-alat canggih yang mahal. Cukup dengan jaring serangganya, sendok, nampan, pipet, pinset, lup dan alat tulis. Alat tulisnya berupa pensil biar nggak luntur bila terkena air dan buku catatan serta buku panduan kunci identifikasi serangga air. Yang lebih asyik massal, SSA dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat termasuk pemuda dan juga dapat dilakukan bersama-sama alias rame-rame. Seru kan???. Yang paling penting, manfaat, SSA dapat menunjukkan kualitas air sungai. Sehingga dapat memberikan informasi mengenai kondisi sungai.
       “Tim Sensus Serangga” dari SMAN 1 Wringinanom telah mencoba melakukan pemantauan kualitas air Kali Surabaya di Desa Sumengko. Rencananya, pada bulan oktober mendatang tim SSA SMANIWA mengadakan Sensus Serangga Air Mayor kali surabaya. Dalam SSA Mayor ini tim SSA SMANIWA dibantu oleh LSM Ecoton dan Biotilik Network mengajak sekolah-sekolah dan pemuda di desa-desa sekitar Kali Surabaya di kecamatan Jetis, Wringinanom dan Driyorejo.
Kegiatan ini bertujuan untuk:
·        Sebagai media mengajak masyarakat untuk melakukan pemantauan sungai
·        Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi perairan sungai
·        Meningkatkan peran serta masyarakat untuk berperan serta dalam upaya menjaga kelestarian sungai.
·        Menggugah masyarakat untuk lebih menghargai pentingnya air bagi kehidupan
·        Sebagai sarana edukasi lingkungan bagi masyarakat
·        Sebagai langkah antisipasi terhadap pencemaran.
      Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan cara pemantauan SSA kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat berperan aktif dalam proses pemantauan agar mesyarakat mengetahui bagaimana kondisi Kali Surabaya. Nah, kalau sudah tahu, masak sih belum sadar juga untuk menjaga kebersihan dan kelestarian Kali Surabaya. Eling po’o reeeekkk!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar